Kamis, 28 Januari 2010

TEOLOGI ISLAM

TEOLOGI ISLAM

A. Pengertian Teologi Islam

Untuk mengawali penelitian bab II ini. Terlebih dahulu penulis akan mengemukan pengertian teologi. Teologi merepakan pengetahuan mengenai sifat-sifat Allah. Dasar-dasar kepercayaan kepada Allah dan agama terutama berdasarkan pada kitab-kitab suci.[1]

Teologi dari segi etimologi (bahasa) maupun terminologi (istilah) teologi terdiri dari perkataan teos artinya Tuhan dan logos yang berarti ilmu. Jadi teologi berarti ilmu tentang tuhan atau ilmu ketuhanan.

Defenisi teologi yang diberikan oleh ahli-ahli ilmu agama antara lain dari Fergilius Ferm, yaitu the discipline which concerns God (or the divine reality) and God’s relation to the world (teologi ialah p0emikiran yang sistematis yang berhubungan dengan alam semesta).

Dalam encyclppedia everyman’s disebut tentang teologi sebagai berikut: science of religion, dealing therefore with God, and man in his relation to God (pengetahuan tentang agama, yang karenanya membicarakan tentang Tuhan dan manusia dalam pertaliannya dengan Tuhan)

Dalam kamus new english dictionari susunan collins, disebut tentang teologi sebagai berikut: the science which treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between God and men (ilmu yang membahas tentang dan fakta-fakta gejala-gejala agama dan hubungan-hubungan antara Tuhan dan manusia).[2]

William L. Reese mendefenisikan teologi sebagai berikut discourse or reason corcerning God (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan). William Ockham, Reese mendefenisikan teologi dengan sebagai berikut theology to be a discipline resting on revealed truth and independent of both philosophy and science (teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan) [3]

Dalam Islam teologi disebut juga dengan Ilm al-tawhid dan kadang disebut juga sebagai ’ilm al-kalam. Istilah teologi yang lazim digunakan untuk percaturan pemikiran adalah ’ilm al-kalam. Kalam dalam bahasa Arab berarti perkataan, firman, ucapan, pembicaraan. Dalam kajian teologi, kalam bisa berarti sabda Tuhan, dan bisa pula berarti kata-kata manusia. Kalam punya arti sabda Tuhan karena masalah sabda Tuhan pernah menimbulkan pertentangan keras dikalangan umat Islam abad 9 dan 10 M. Kalam juga dapat disebut sebagai kata-kata manusia karena kaum teolog Islamtelah bersilat kidah dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pendirian masing-masing.

Secara labih khusus, istilah kalam yang digunakan untuk maksud pemikiran Islam adalah debat pendapat atau pemikiran tentang sabda Tuhan. Untuk jelasnya, baik difahami oleh beberapa pengertian kalam atau teologi yang berkembang:

a. enurut Abu Bakar Atjeh, kalam ialah pembahasan tentang perbincangan-perbincangan menyangkut soal ketuhanan.

b. Menurut Kuntowijoyo, kalam itu dapat berarti kajian-kajian keislaman.

c. enurut Nurcholish Madjid, kalam merupakan suatu pengungkapan dan penalaran paham keagamaan.[4]

Dalam Islam, kata teologi juga disebut dengan nama-nama lain, seperti ilmu kalam dan ilmu ma’rifah. Disebut ilmu kalam, karena membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tercela ada padanya dan membicarakan tentang rasul-rasul Tuhan untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin yang ada padanya.

Disebut ilmu ma’rifah, karena ilmu ini dapat mengenal/atau memperkenalkan ajaran-ajaran Islam, akidah Islam, sehingga dalam pembahasannya meliputi. Pertama ; ma’rifat al-mabda’ (qismu al-ilahiyyat) mengenal Allah dengan segala sifat, af’al dan asma’ Allah SWT. Kedua : ma’rifat al-washitat ( qismu an nubuwwat) yaitu mengenal utusan-utusan Allah meliputi malaikat, rasul-rasul dan kitab-kitab Allah. Ketiga : ma’rifat al-ma’ad (qismu samiyyat) mengenal dan mempercayai hari akhir dan segala sesuatu yang terjadi di alam iniiradah dengan takdir dari Allah SWT.[5]

Menurut penulis teologi Islam dalam pembahasan ini adalah ilmu yang mengkaji masalah-maslah prinsip-prinsip agama, ketuhanan, manusia serta alam semesta dan seluk beluknya dengan Tuhan. Teologi sama dengan ilmu kalam, yang beda hanya asal katanya saja, teologi berasal dari bahasa Inggeris sedangkan ilmu kalam berasal dari bahasa Arab. Dalam pembahasan ini persoalan-persoalan yang dikaji adalah persoalan-persoalan yang sering diperdebatkan atau diperbincangkan oleh teolog atau mutakallimin.

Siapapun yang memberi defenisi tentang teologi itu pe4rsoalannya hanya berkisar disekitar ketuhana dan hubungannya dengan Tuhan. Persoalan tersebut adalah persoalan yang mendasar yang dibahas dalam suatu agama. Oleh karena itu orang yang ingin mengetahui ajaran agamanya secara mendalam, perlu mempelajari teologi yang terdapat dalam agamanya.[6]

[1] Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Baru), (Jakarta: Pustaka Phoenix,2007), cet. I, h.886

[2] A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, (Jakarta : PT Al-Husna Zikra, 1995),cet.VI, h. 11

[3] Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, , (Bandung : Pustaka Setia, 1995),cet.VI, h. 14

[4] Alkhendra, Reaktualisasi Pemikiran Teologid Di Indonesia, (Bandung: ALFABETA, 1999), cet.I, h.3

[5] Syahrin Harahap, Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Aqidah Islam, (Jakarta: Kencana,2003), cet.I, h.437

[6] Ermagusti, Konsep Teologi Rasional, (Padang: IAIN-IB Press, 2000), cet.I, h. 45