Jalaludin Rumi atau nama lengkapnya Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin
Hasin al Khattabi al-Bakri adalah sang pujangga dari tanah Persia. Selain
penyair dia juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya dia lahir pada 30
September 1207 Masehi di Balkh sebuah kota kecil di kota Khurasan, Afghanistan
dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya (Turki).
Jalaluddin Rumi, ia mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang
syarat makna. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas
dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik.
Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan,
tidak ada yang menyamai.
Berikut kumpulan puisi atau syair Jalaludin Rumi tentang Cinta :
KERANA CINTA
Kerana cinta duri
menjadi mawar
kerana cinta cuka
menjelma anggur segar
Kerana cinta
keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana cinta
kemalangan menjelma keberuntungan
Kerana cinta rumah
penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana cinta tompokan
debu kelihatan seperti taman
Kerana cinta api yang
berkobar-kobar
Jadi cahaya yang
menyenangkan
Kerana cinta syaitan
berubah menjadi bidadari
Kerana cinta batu
yang keras
menjadi lembut
bagaikan mentega
Kerana cinta duka
menjadi riang gembira
Kerana cinta hantu
berubah menjadi malaikat
Kerana cinta singa
tak menakutkan seperti tikus
Kerana cinta sakit
jadi sihat
Kerana cinta amarah
berubah
menjadi
keramah-ramahan
KEARIFAN
CINTA
CINTA yang
dibangkitkan
oleh khayalan yang
salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
CINTA
“Dia adalah, orang
yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya memilih jalannya
dan Saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap orang
mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,
Kekasih yang abadi.
Dia adalah orang yang Saya cintai,
Dia begitu indah, oh
dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta
yang tidak pernah
sekarat. Dia adalah dia dan
dia dan mereka adalah
dia.Ini adalah sebuah rahasia
Jika kalian mempunyai
cinta, kalian akan memahaminya.
CINTA :
LAUTAN TAK BERTEPI
Cinta adalah lautan
tak bertepi
langit hanyalah
serpihan buih belaka.
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta
Andai tak ada Cinta,
Dunia akan membeku.
Bila bukan karena Cinta,
Bagaimana sesuatu
yang organik berubah menjadi tumbuhan?
Bagaimana tumbuhan
akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili
Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju
Tidak dapat terbang
serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna
Dan naik ke atas
laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
lagu pujian Keagungan
pada Tuhan.
PERIH CINTA
Perih Cinta inilah
yang membuka tabir hasrat pencinta:
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.
Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat
Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.
Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi,
Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,
Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.
Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?
Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.
PERNYATAAN
CINTA
Bila tak kunyatakan
keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu
dalam dada.
Bila kucium harum mawar
tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai
duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam
tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula
bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah
menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke
dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa
aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan
kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah
biak makanannya,
Dan bagai unta yang
geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal
tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku
jelas dan nyata.
Aku bagai benih di
bawah tanah,
Aku menanti tanda
musim semi.
Hingga tanpa nafasku
sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku
sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
TANPA CINTA,
SEGALANYA TAK BERNILAI
Jika engkau bukan
seorang pencinta,
maka jangan pandang
hidupmu adalah hidup
Sebab tanpa Cinta,
segala perbuatan tidak akan
dihitung Pada Hari
Perhitungan nanti
Setiap waktu yang
berlalu tanpa Cinta,
akan menjelma menjadi
wajah yang memalukan dihadapanNya.
Burung-burung
Kesedaran telah turun dari langit
dan terikat pada bumi
sepanjang dua atau tiga hari
Mereka merupakan
bintang-bintang di langit
agama yang dikirim
dari langit ke bumi
Demikian pentingnya
Penyatuan dengan Allah
dan betapa
menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting
dalam zikir hari yang
kau gerakkan dari Persatuan
Lihatlah pepohonan
ini ! Semuanya gembira
bagaikan sekumpulan
kebahagiaan
Tetapi wahai bunga
ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ?
Sang lili berbisik
pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah
merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
adalah melalui
Kerendahan Hati.
Hingga dia akan
sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan :
“Bukankah Aku ini
Rabbmu ?”
Selain itu Rumi juga
menuliskan syair-syair indah lainnya.
PUASA
MEMBAKAR HIJAB
Rasa manis yang
tersembunyi,
Ditemukan di dalam
perut yang kosong ini!
Ketika perut kecapi
telah terisi,
ia tidak dapat
berdendang,
Baik dengan nada
rendah ataupun tinggi.
Jika otak dan perutmu
terbakar karena puasa,
Api mereka akan terus
mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui api itu,
setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan kau akan mendaki
seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
DIA TIDAK DI
TEMPAT LAIN
Salib dan ummat
Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil
Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa
pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan
Herat aku melangkah,
dan ke Kandahar Aku
memandang.
Dia tidak di dataran
tinggi
maupun dataran
rendah. Dengan tegas,
aku pergi ke puncak
gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada
tempat tinggal
(legenda) burung
Anqa.
Aku pergi ke Ka’bah
di Mekkah.
Dia tidak ada di
sana.
Aku menanyakannya
kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar
jangkauan Avicenna …
Aku melihat ke dalam
hatiku sendiri.
Di situlah,
tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia tidak di tempat
lain.
DISEBABKAN
RIDHO-NYA
Jika saja bukan
karena keridhaan-Mu,
Apa yang dapat
dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan Cinta-Mu?
LETAK
KEBENARAN
Kebenaran sepenuhnya
bersemayam di dalam hakekat,
Tapi orang dungu
mencarinya di dalam kenampakan.
KAU DAN AKU
Nikmati waktu selagi
kita duduk di punjung,
Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan
dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan
nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju
ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga
keluar memandang kita –
Kita akan menunjukkan
Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan
tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu
melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari
omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang
ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika kita akan
tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau
dan Aku, di sudut sini …
Keduanya dalam satu
nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau dan Aku.
RAHASIA YANG
TAK TERUNGKAP
Apapun yang kau
dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah
kulit.
Sebab, inti dari
Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak
terungkapkan.
PERNYATAAN
CINTA
Bila tak kunyatakan
keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu
dalam dada.
Bila kucium harum
mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai
duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam
tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula
bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah
menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke
dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa
aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan
kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah
biak makanannya,
Dan bagai unta yang
geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal
tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku
jelas dan nyata.
Aku bagai benih di
bawah tanah,
Aku menanti tanda
musim semi.
Hingga tanpa nafasku
sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku
sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
HATI BERSIH
MELIHAT TUHAN
Setiap orang melihat
Yang Tak Terlihat
dalam persemayaman
hatinya.
Dan penglihatan itu
bergantung pada seberapakah
ia menggosok hati
tersebut.
Bagi siapa yang
menggosoknya hingga kilap,
maka bentuk-bentuk
Yang Tak Terlihat
semakin nyata
baginya.
KEMBALI PADA TUHAN
Jika engkau belum
mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah
prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika engkau hanya
mampu merangkak,
maka merangkaklah
kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan
doamu
yang kering, munafik
dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan
rahmatNya
akan tetap menerima
mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan
mengenai Tuhan,
maka kurangilah
menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus
kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan
datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau
melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke
dalam jurang,
ingatlah kepadaKu,
kerana Akulah jalan itu.”
KESUCIAN HATI
Di manapun, jalan
untuk mencapai kesucian hati
ialah melalui
kerendahan hati.
Maka dia akan sampai
pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah Aku Tuhanmu?
MENYATU DALAM
CINTA
Berpisah dari Layla,
Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin
tinggi.Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan,
sehinggu suhu badan menurun.”Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah
terhadap saya.”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu
masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau
binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”“Tidak, bukan pisau
bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.“Lalu, apa yang kau
takuti?”“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”“Menyakiti Layla? Mana
bisa? Yangn dibedah badanmu.”“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian
tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan
Layla.”
MEMAHAMI
MAKNA
Seperti bentuk dalam
sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan menampakkan dan
menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan
tertawa, maka akupun tertawa.
Dan manakala Tuhan
gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka katakana tentang
Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar segala makna
terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna yang telah aku
rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal dari
Lautan-Mu.
TUHAN HADIR
DALAM TIAP GERAK
Tuhan berada
dimana-mana.
Ia juga hadir dalam
tiap gerak.
Namun Tuhan tidak
bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab wajah-Nya
terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya
Tuhan itu mengatasi ruang.
AKU ADALAH
KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa yang dapat aku
lakukan, wahai umat Muslim?
Aku tidak mengetahui
diriku sendiri.
Aku bukan Kristen,
bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan
Islam.
Bukan dari Timur,
maupun Barat.
Bukan dari darat,
maupun laut.
Bukan dari Sumber
Alam,
Bukan dari surga yang
berputar,
Bukan dari bumi, air,
udara, maupun api;
Bukan dari
singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India,
Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan
Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini
atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam,
Hawa,
taman Surgawi atau
Firdaus;
Tempatku tidak
bertempat,
jejakku tidak
berjejak.
Baik raga maupun
jiwaku: semuanya
adalah kehidupan
Kekasihku …
LIHATLAH YANG
TERDALAM
Jangan kau seperti
iblis,
Hanya melihat air dan
lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik
lumpur,
Beratus-ratus ribu
taman yang indah!
KETERASINGAN
DI DUNIA
Mengapa hati begitu
terasing dalam dua dunia?
Itu disebabkan Tuhan
Yang Tanpa Ruang,
Kita lemparkan
menjadi terbatasi ruang.
RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki
sebuah rumah,
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
DEBU DI ATAS CERMIN
Hidup/jiwa seperti cermin bening;
tubuh adalah debu di atasnya.
Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.
UPAYA
Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
BURUNG HANTU
Hanya burung bersuara merdu yang
dikurung.
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar
DUA ALANG-ALANG
Dua alang-alang minum dari satu
sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.
KERJA
Kerja bukan seperti yang dipikirkan
orang.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan
dan menuju ke kelompok Manusia.
BURUNG HANTU dan ELANG RAJA
Seekor elang kerajaan hinggap di
dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu.
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini
mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.”
Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya!
Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”
By : Jalaluddin Rumi